Selasa, 14 April 2015

Review MV BTS Danger - Reblogged by http://salmashawolover.blogspot.com/

[REVIEW] BTS 'Danger' MV


Annyeong~
Beberapa hari ini banyak boyband dan girlband baru di korea. Dan tentunya itu tidak akan menghentikan langkah gue untuk tetap menunggu BTS merilis next album mereka. Album ke-3. Yeah, comeback ini bisa dibilang cukup dekat dengan album mereka yang lalu. Atau memang gue aja yang merasa kalau waktu berjalan semakin cepat?

Dark and Wild.
Mereka menamai album mereka dengan nama yang ‘wow’ jujur aja membuat gue penasaran setengah mati dan menebak-nebak, kira-kira apa yang ‘gelap’ dan apa yang ‘liar’. Apakah Rapmon cs akan benar-benar meliar kemudian syuting di hutan amazon? Atau mereka akan mengeluarkan music video yang hanya berupa layar hitam? Biar terkesan dark?

Atau diantara kalian mereka akan mengusung tema hip-hop yang lebih kental? Yeah, gue harap juga begitu. Bukannya BTS beberapa saat yang lalu barusaja datang dari Amerika. Yang katanya berguru pada master hip-hop setingkat Coolio. Em, gue menebaknya sih bakalan syuting di Amerika gitu outdoor. Kan kayaknya seru gitu syuting MV di negeri orang kan beda sensasi.

Tanggal 5 Agustus 2014 bighit sudah merilis teaser video gitu semacam openning. Dan disusul photo teaser. Dan satu persatu MV Teaser dikeluarkan. Pada comeback ini, bighit mengeluarkan tiga video teaser, tiga ditambah yang audio. Well, teaser video ini sempat membuat beberapa orang berfikir bahwa BTS mengikuti konsep dari MV Happiness. Padahal, nggak juga sih.

Gue dibuat kaget dengan teaser pertama. BENAR-BENAR KAGET! Di teaser pertama, kita bisa melihat permainan emosi diantara semua member Bangtan. Well, sisi ‘Wild’ paling kerasa adalah part nya V. Nggak tahu kenapa. Mungkin karena adegan potong rambut yang basah-basah kena keringat entah mungkin habis ngangkat galon berkali-kali atau apa. Yeah, V kamu berhasil membuat gue berfikir bahwa lo adalah seseorang yang keren. In fact, you’re dumb.

Oiya, gue belum kasih tahu ya, kalau disetiap teaser yang dikeluarkan di comeback ini dikasih countdown, alias semacam hitung mundur gitu. Nah ini yang bikin ARMY antusias, karena dengan adanya countdown kita nggak mungkin di PHP-in. Yeah. Seneng aja.

Kemudian tanggal 18 Agustus 2014 Video Teaser kedua rilis dan disini gue semakin menggila. Dan mungkin banyak dari ARMY yang juga sudah menggila diluar sana. Semakin banyak teaser yang dikeluarkan, semakin kelihatan gimana gaya musik yang bakalan dibawakan oleh Bangtan di comeback kali ini.

Jimin dengan olahraga boxing nya. Jin yang tampil tampan seperti biasa. Jhope merealisasikan jiwanya dengan basic dance nya. Jungkook mencoba menjadi seorang pianis dengan piano milik kakek buyutnya. Rapmon entah mengapa menjadi tukang tatto yang menato dirinya sendiri. Suga yang dari jaman No More Dream sampai Danger masih main basket. Dan V, frustasi dengan rambut panjangnya. 



Mereka keren. Banget. Jujur saja gue mununggu akan seliar apa mereka. Dan ternyata lagu Danger ini masih kelanjutan dari Boy In Luv yang sebelumnya mereka mengejar perempuan yang disukai. Sekarang mereka –yang ceritanya udah jadian- baru ngerasain ternyata punya kekasih itu nggak selamanya menyenangkan dan mengasyikkan. Tidak selamanya hubungan cinta itu romantis, apalagi kalau kita salah memilih orang. #ceritanyacurhat




Well, yang menjadi perhatian gue yang paling utama adalah MV, dan mungkin sedikit gerakan dance. Karena track lagu dan akan gue bahas dilain kesempatan. Sebenarnya, kalau bisa dibilang MV Danger ini murah. Tapi untungnya nggak murahan, alias yah masih mending  gue belum pernah lihat BB lain shooting di lokasi itu.

Awalnya gue mengharapkan adegan yang lebih. Yeah, gue mengharapkan lebih dari sekedar Taehyung memotong poninya, Jungkook menghancurkan piano atau Jimin yang tiba-tiba menjadi super kuat memukul (apa itu gue nggak ngerti semacam karung bantalan atau apa untuk latihan boxing). Gue mengharapkan lebih. Yah semisal seperti adegan Taehyung berantem sama Jin entah apapun itu. Yang semua member dilibatkan.




Mungkin latar gangster akan lebih bagus gitu kan, yang misalnya Bangtan ternyata seorang anggota genk terus ternyata mereka terjebak dalam cinta yang sama terus adi berantem jambak-jambakan kan bakalan lebih menyenangkan. E eeits, nanti dikira ikut-ikut EXO kan, jangan deh he he he he.

Kalau kita lihat dari MV nya saja tanpa mencoba untuk mencari apa maksud sebenarnya dari lagu Danger, kita pasti nggak bakalan tahu dan paham kalau ini masih lagu cinta kelanjutan dari Boy In Luv. Kita nggak akan tahu kalau ternyata BTS lagi patah hati, kan? Yeah, karena kita nggak bisa melihat dimana letak sakit hati mereka guys. Dan meskipun Bangtan terlihat depresi, tapi nggak jelas kearah mana mereka marah dan kesel. Stop dengan cerita cinta Bangtan.

Dari awal mereka debut, gue memperhatikan Jin dan Rapmon –setelah gue tahu kalau mereka memiliki masalah dalam hal dancing- dan gue rasa, sekarang mereka lebih terlihat lumayan lah, daripada beberapa tahun yang lalu. Walaupun masih nggak mungkin juga Jin diletakkan di centre, HAHAHA. Gue masih yang ngakak kenceng kalau mengingat Jin mencoba gerakan dance di American Hustle Life episde 3. Betapa jahatnya sang editor yang menyelipkan efek suara besi berkarat. /tapi gue tetep ketawa/.




Untuk Taehyung (yang akrab disapa V), gue lama-lama lihat dia kesel banget. Kesel sampe yang mau cium gemas! Ya gimana nggak kesel apalagi dengan kebiasaannya yang melet-melet sok seksi ewh. Ada adegan dance yang semua member fokus dan terlihat manly meanwhile Taehyung.... ewh. Gue baru sadar setelah memperlambat video tersebut, kemudian gue sakit perut. Kebiasaan ini yang sepertinya harus V kurangi. Gue menemukan V menjulurkan lidahnya dua kali. I’m sorry V, but you’re not a dog so please just take your tounge back inside. Apalagi Taehyung kebagian part yang teriak-teriak sarcasm gitu kan wow.


kesel banget gue sumpah ya
Jimin, Jungkook and Jhope, as usual cool, manly and unbreakable. Dance mereka seperti biasa terlihat sangat keren, energic, and totally make me glance. Suga? Masih seperti biasa, bahkan menurut gue, dia hanya mengganti bajunya dari Just One Day comeback dari warna putih menjadi warna hitam. -__-




Kenapa gue bilang video ini gue bilang sebagai MV yang murah? Yeah, karena sederhana. Banget. Mereka hanya shooting disebuah got biar terkesan dark dan untuk kesan wild nya dengan becek-becek main comberan. Untuk beberapa saat yang lalu gue sedikit terkesan dengan api-api yang menjilat-jilat di MV Danger tersebut namun setelah mengetahui bahwa itu hanya beberapa keranjang troli (yang biasa ada di mall mall gede) dibakar entah disusupi apa terlebih dahulu. Well,  itu sama sekali nggak keren. 




Dan untuk scene Jhope dancing disebuah ruangan bercermin, itu juga hanya settingan. Maksud gue, itu bukan benar-benar ruangan. Tapi hanya sebuah –mungkin- tripleks yang didekorasi sedemikian rupa. Good job untuk staff yang berhasil menyulap ruangan itu. Hehet. MV ini benar-benar nggak ada orang lain selain BTS. Hm. No model. No actress, no figuran. ONLY BTS.

Scene Rapmon juga sebenarnya bikin gue agak merinding. Kita tahu kalau Rapmon berperan sebagai seorang penato (apasih) tukang tatto. Tapi, sehebat-hebat tukang tatto pasti bakal mikir dua kali untuk menato dirinya sendiri diruangn yang sepi. Well, gue ngilu karena setahu gue kalau mau bikin tatto kita akan ditusuk-tusuk jarum gitu, kan? Dan Rapmon.. dia mentreatment dirinya sendiri. Mirip-mirip psikopat nggak sih. Gue kok serem.


Kita sudah hampir akhir nih, dan yang terbaru gue akan memberikan rating dengan bagus dan tidaknya MV ini (menurut gue. Semua orang punya pendapat mereka masing-masing). Gue beri nilai 90 untuk dance yang keren. 56 untuk MV yang biasa aja. Dan 75 untuk penampilan personal. Hehet.

uri kpop




The Innocent Killer - Oneshot

Tittle    : The Innocent Killer
Author : @aidhaKim
Cast     : All member of INFINITE
Genre  : Tragic, Angst.
Rated   : PG-13
Length : TwoShoot
Note : mian jika ff ini kurang dapat feel-nya, tapi mohon jangan copas  sebarangan tanpa cantumkan author aslinya, RCL please~!!!

-happy reading-
Sebuah rumah mewah terlihat dikerubungi banyak orang, terdengar suara sirine disekitar rumah tersebut, ambulance dan mobil patroli polisi terparkir didepan rumah tersebut, garis polisi yang melintang disepanjang rumah itu .
Terlihat seorang pria berwajah sayu dengan mata memerah, tengah menahan tangisnya .
pria itu Lee Sungjong penghuni rumah tersebut, ia tinggal bersama keenam hyungnya dirumah itu . mereka adalah anak-anak yatim piatu yang sudah tinggal bersama sejak kecil di satu panti asuhan yang sama .
semalam telah terjadi pembunuhan yang menewaskan seorang pembantu rumah tangga dirumah itu .
mayat si pembantu dimasukan kedalam lemari pendingin dengan kondisi tubuh telah dikuliti layaknya daging sapi dipasaran .
terlihat pria lain bermata sipit –Kim Sunggyu- dan Jang Dongwoo tengah memberikan keterangan terhadap polisi yang melakukan penyidikan .
“malam tadi kami semua bekerja, dan tidak ada siapapun dirumah keculi ahjuma –pembantu rumah tangga- “ ujar Sunggyu
“kami pulang ketika sungjong menelpon dan meminta kami segera pulang, dia terdengar menangis hebat saat menelpon” sambung dongwoo
“apa yang terjadi dengan sungjong?” Tanya polisi
“dia bekerja ditempat yang sama denganku, namun hari ini dia sedang tidak sehat jadi aku menyuruhnya pulang dan dia yang memberitahu kami semua tentang yang menimpa ahjuma” jelas sunggyu
-skip-
Semua orang dirumah itu merasa kehilangan sosok ahjuma yang selama ini membantu mereka dirumah itu, sungjong dan sungyeol yang peling bersedih karena mereka berdua lah yang paling dekat dengan ahjuma .
Kasus itu ditutup begitu saja oleh polisi, mereka tidak mampu menemukan siapa pembunuh ahjuma karena tidak ada petunjuk apapun yang mengarah kepada sipembunuh .

-seminggu  kemudian-
08.00 a.m
Semuanya berkumpul dimeja makan untuk sarapan pagi
“rasanya berbeda” gumam myungsoo yang membuat semua nya menatap dirinya
“benar, kita makan ini setiap pagi tapi terasa berbeda” sambung Woohyun
“geumanhae~ kita tidak boleh terus seperti ini, hidup harus terus berjalan” ucap sunggyu dewasa
“hyung benar” gumam sungjong

-skip-
Rumah kembali kosong setelah semuanya pergi bekerja, namun saat tengah hari Dongwoo kembali kerumah kerena pekerjaannya sudah selesai .
Ia mengambil segelas air putih lalu membawanya kekamar, dongwoo terlihat sangat lelah ia kemudian membaringkan tubuh lelahnya itu .
Baru beberapa saat ia tertidur ponselnya bordering, dengan malas ia menjawabnya
“yeoboseo~”
“hyung odi?”
“cibe? Wae hoya-gun?
“cibe? Aku dan sunggyu hyung akan makan siang bersama, kau ikut?” ajak hoya
“ah~ aku sedang tidur bawakan saja untukku, kututup nde~” dongwoo lantas menutup telfonnya tanpa menunggu jawaban hoya
Ia kembali melanjutkan tidur siangnya dengan lelap .
03.30 p.m
Dongwoo terbangun dari tidurnya, dia kemudian menyalakan music kesukaannya dengan kencang lalu pergi mandi .
Saat dongwoo mandi seseorang masuk kedalam kamarnya, dia melangkah menuju kamar mandi dimana dongwoo berada, dongwoo tidak menyadari ada seseorang yang menghampirinya dengan membawa sebuah tali ditangannya .
Cukup lama orang itu berdiri dibelakang dongwoo yang sedang mandi, beberapa saat kemudian dongwoo menyadarinya dan menoleh kebelakang, namun secepat kilat leher dongwoo diikat dengan tali, ditarik sangat kencang sehingga menyulitkannya untuk bernafas, dia terus mengencangkan ikatan dileher dongwoo hingga dongwoo tewas kehabisan nafas .
Jasad dongwoo diseret dari kamar mandi dan dibaringkannya di atas ranjang, dongwoo ditinggalkannya begitu saja .

09.30 p.m
Sunggyu dan hoya barusaja pulang mereka berdua mendapati lampu rumah yang masih gelap dan suara music yang sangat kencang dari arah kamar dongwoo . sunggyu merasa geram ia segera naik menuju kamar dongwoo berniat akan memarahinya habis-habisan .
Hoya mengikutinya, mereka mendapati dongwoo berbaring, hoya segera mematikan music .
“yak~!! Jang dongwoo~!!!” teriak sunggyu seraya membuka selimut yang menutupi tubuh dongwoo
Ia seketika terkejut saat melihat kondisi leher dongwoo yang meninggalkan luka memar bekas jeratan tali .
Mereka baru menyadari dongwoo sudah tidak bernyawa, hoya kemudian segera menghubungi seluruh penghuni rumah .
Lagi-lagi sipembunuh melakukan perbuatan kejinya dengan sangat rapi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun .
Kematian dongwoo meninggalkan kesedihan mendalam dirumah itu, pasalnya dongwoo dikenal baik dan dia tidak memilki musuh .
“sebenarnya apa yang terjadi pada kita semua?” gumam sungyeol
“kenapa hal seperti ini terus menimpa kita? Lebih dari sepuluh tahun kita hidup bersama, bukankah kita tidak pernah berbuat merugikan orang lain selama kita tinggal bersama” ucap sunggyu
“ini membuatku hampir gila~!!” teriak  myungsoo mengacak rambutnya frustasi
“hyung aku rasa mulai sekarang kita harus lebih hati-hati, seseorang mengintai kita semua diluar sana” ujar sungjong yang sejak tadi hanya diam
“kau benar, tapi apa alasan mereka melakukan ini?” Tanya namu

-skip-
Sejak hari itu kehidupan sunggyu dan dongsaengnya tidak tenang dibuatnya .
Tidak ada yang diperbolehkan pulang sendirian kerumah, semuanya harus selalu bersama, karna sunggyu menganggap seseorang pasti tengah merencanakan pembunuhan lagi terhadap mereka .
Setiap pagi dan malam sepulang bekerja mereka selalu saling menunggu, ini untuk mencegah terjadi sesuatu yang buruk terhadap mereka .
Hingga suatu hari woohyun diharuskan pergi keluar kota selama beberapa hari karena pekerjaannya .
Sunggyu yang memang tinggal satu kamar dengannya, merasa berat mengijinkan woohyun pergi, meski begitu namu harus tetap pergi ini demi karirnya, dia berhasil meyakinkan seluruh anggota keluarga bahwa dia bisa menjaga dirinya baik-baik .

Sementara itu ditempat lain, seorang namja dengan pakaian serba hitam memegang pisau sambil memandangi foto Lee Sungyeol “sebentar lagi giliranmu, aku akan membunuhmu Lee Sung Yeol~!!” ucap namja itu kemudian tertawa keras dan melemparkan pisau yang dipeganggya kearah foto sungyeol

Hari pertama woohyun meninggalkan rumah, ini membuat sunggyu dan yang lainnya sangat khawatir terhadap woohyun, mengingat si pembunuh melakukan aksinya pada ahjuma dan juga dongwoo ketika mereka sedang sendirian .
Namun yang  diincarnya kali ini bukanlah Nam Woohyun .
03.00 a.m
Seseorang tengah mengendap-endap didalam rumah menuju kamar Lee Seongyeol dan Jang Dongwoo sembari membawa pemukul dan hendak membuka gagang pintu kamar .
Namun hal itu diketahui oleh Kim Myungsoo yang malam itu terjaga dari tidurnya, ia awalnya berniat mengambil air minum namun mendengar suara langkah kaki .
“nuguya?” Tanya myungsoo
Namja itu terkejut saat mendengar myungsoo memanggilnya ia lantas menoleh .
“neo~!! Mwo…...” belum sempat myungsoo menyelesaikan  ucapannya, si namja misterius itu lantas segera menghantam kepala myungsoo dengan keras berkali-kali, belum puas tubuh myungsoo diseretnya menuju tangga rumah .
Myungsoo tak dapat bersuara untuk meminta tolong pada yang lainnya .
Tanpa belas kasihan ia menggulingkan myungsoo dari tangga hingga kelantai dasar rumah .
Myungsoo masih sadarkan diri, dengan susah payah ia melambaikan tangan kepada namja misterius itu, berharap belas kasihan darinya .
Ia sedikit tersenyum saat melihat namja itu berjalan mendekatinya, namun bukan untuk menyelamatkan myungsoo, namja itu dengan senyum menyeringai kembali menghantamkan pukulan tepat diperut myungsoo hingga membuat darah segar keluar dari mulutnya, namja itu hanya memandangi wajah myungsoo hingga akhirnya myungsoo tewas .
“mianhae~ ini tidak akan terjadi jika kau tidak menggangguku” gumam si pembunuh
Dia meninggalkan jadas myungsoo begitu saja .
06.00 a.m
Seperti  biasa sunggyu selalu jadi yang pertama terbangun saat pagihari, ia berjalan menuju kamar para dongsaeng untuk membangunkan mereka .
Ketika tiba di depan kamar Seongyeol dan Sungjong ia terkejut melihat darah berceceran .
“aaaaa~!!!” teriak sunggyu saat menoleh kebawah tangga, ia mendapati tubuh myungsoo bersimbah darah
Teriakan sunggyu membuat seluruh penghuni rumah bangun
“hyung wae geurae~?” Tanya Seongyeol dan sungjong
“Myungsoo…” desah sunggyu sembari menunjuk kearah myungsoo
“hyung andwaee, myungsoo~yaaa” seongyeol lantas berlari menuju arah myungsoo
Ia menangis sejadi-jadinya “aku akan telepon polisi” ucap sungjong
“itu akan percuma saja” cegah sungyeol, terhadap sungjong
“hyung ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi, bahkan saat semua orang dirumahpun dia bisa melakukannya” ucap hoya
“benar, tapi bagaimana kita bisa mengetahui siapa yang melakukannya, bahkan polisipun tidak mampu menemukan pembunuh itu” kesal sunggyu, ia merasa sudah semakin frustasi dengan apa yang menimpa mereka .

-skip-
@pemakaman
Banyak yang hadir kepemakaman myungsoo, dia memang memiliki banyak teman meskipun jarang berbicara tapi ia tidak pernah membuat orang lain kesal dan marah padanya .
“hyung~” woohyun berlari mengahampiri sunggyu dan yang lainnya, ia langsung menuju pelukan sunggyu
“hyung wae geurae? Uri myungsoo?” Tanya woohyun sambil terisak
“sudahlah, meski bukan karena pembunuh itu uri myungsoo akan tetap pergi, karena ini sudah jalan tuhan” ucap sunggyu dewasa, untuk menenangkan keempat dongsengnya.

-beberapa hari kemudian-
Sunggyu berada dirumah seharian, ia tidak pergi bekerja karena ada sesuatu yang ia rencanakan .
Dia berjalan-jalan disekitar rumah, tiba-tiba ia mendengar seseorang membuka pintu depan rumah, ia lantas melihat siapa yang masuk kerumahnya tanpa orang itu ketahui .
Matanya membulat seketika saat mengetahui siapa yang masuk “hyung~” seru orang itu yang rupanya Sungjong
“sungjong~ah, kau sudah pulang” sunggyu menghampiri sungjong
“ah~ aku melupakan sesuatu” ucap sungjong lalu melenggang kearah kamarnya, sunggyu mengikutinya dari belakang
“apa yang kau lupakan?” tanyanya lalu duduk dikasur sungjong dan seongyeol
“igo~” sungjong menunjukan kartu tanda pengenalnya” sunggyu hanya ber’o ria menanggapinya
“keundae, hyung tidak pergi bekerja eoh?” lanjutnya
“eum~? Aku sedang malas saja, seumur hidup hanya bekerja mencari uang” serunya lalu membaringkan tubuhnya dikasur dengan malas
“hmm~ aku harus kembali kekantor hyung~ annyeong” ucap sungjong lalu meninggalkan sunggyu sendirian .
Sunggyu sempat berfikiran yang tidak-tidak terhadap sungjong, namun ia segera menepis fikiran buruknya itu “ah~ apa yang ku pikirkan” gumamnya mengeleng-gelangkan kepala .

Hari sudah semakin larut, sunggyu menunggu kepulangan dongsaengnya seorang diri, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka .
Ia yang sedang berada dilantai 2 rumahnya itu, lantas menuju pagar tangga rumah untuk meliha siapa yang datang . “Lee Seongyeol” panggilnya
“oh hyung~” seongyeol menatap kearah suara yang memanggilnya
“dimana yang lain?” sunggyu melenggang mendekat kearah seongyeol yang duduk di sofa
“woohyun hyung mengantar yeoja nya pulang terlebih dulu, hoya dan sungjong aku tidak tahu”
Cukup lama keduanya terdiam setelah itu, fikiran seongyeol melayang, ia mengingat kembali kenangan saat rumah ini diselimuti kehangatan .
“Ahjumma, Dongwoo hyung, Myungsoo~ya” gumam sungyeol, membuat sunggyu menatap kearahnya
“suasana rumah ini seketika berubah,” gumamnya lagi
“sungjong wasseo~” suara sungjong membuka pintu membuat lamunan sunggyu dan sungyeol buyar
“hyung~ ada apa dengan kalian?” tanyanya yang kemudian duduk disamping sunggyu dan menyenderkan kepalanya dibahu sunggyu dengan manja
“kami sedang mengenang masa lalu” gumam sunggyu
“geurae? Aku juga merindukan myungsoo hyung, dia biasanya menemaniku . dia yang paling menyayangiku” suara sungjong terdengar sedikit parau, sunggyu dan sungyeol terdiam mendengarnya
“myungsoo hyung harusnya berada ditengah-tengah kita saat ini” lanjutnya lagi
“wasseo~” ucap hoya dan woohyun, mereka barusaja tiba dirumah merasa heran melihat yang lain berkumpul
“kalian sudah pulang” ucap sunggyu
“yah sungjong~ah ada apa denganmu?” Tanya woohyun “kau merindukan myungsoo?” lanjut hoya
“tenang saja, kami juga sangat menyayangimu, sama seperti myungsoo” ucap woohyun mengacak rambut sungjong
“benar, hyung mu masih ada 4 orang, kami juga merasakan apa yang kau rasakan, benar bukan?” lanjut sunggyu, diikuti anggukan dari semuanya, kecuali sungyeol. Dia hanya diam sejak tadi, fikirannya trbang entah kemana .
“cah~ sudah larut malam, kita istirahat” ajak sunggyu pada semuanya, mereka pun bangkit dari sofa

“Gyu hyung~ boleh aku tidur denganmu?” Tanya sungjong, sunggyu menanggapinya dengan senyuman
“kajja” sunggyu lantas merangkul dongsaengnya itu menuju kamar
Malam itu sungjong menginap dikamar sunggyu dan woohyun .

-skip-
Satu bulan kemudian
Saat rumah dalam keadaan sepi sungyeol tengah duduk menonton tv, ia menikmati hari liburnya dirumah . tanpa sungyeol ketahui Seseorang dengan pakaian serba hitam, dengan mengenakan masker yang hampir menutupi sebagian wajahnya dan topi yang tersemat dikepalanya . membawa sebilah pisau menghampirinya diam-diam .

Sunggyu yang baru saja masuk kedalam rumah melalui pintu belakang, terkejut melihat hal itu, ia lantas segera menghubungi nam woohyun .
“YAH~!” teriak sunggyu, membuat sungyeol dan namja hitam itu menoleh, keduanya terkejut dengan suara sunggyu .
Sungyeol menyadari orang kini berada didepannya dengan sebilah pisau tajam ditangannya .
“nuguseyo~!!” namja itu hanya mengancam seolah menyuruh sunggyu untuk tidak mendekat dengan mengacung-acungkan pisaunya kearah sunggyu tanpa bicara
“letakan senjatamu” serunya “sungyeol~ah” serunya lagi
Sungyeol ternyata sedang mencoba memukul kepala belakan namja itu dengan botol minuman yang dipegangnya .
Namun namja itu berhasil menepisnya *buukk~!
Satu pukulan mendarat di wajah sungyeol, sunggyu tak tinggal diam melihatnya, aksi saling pukul pun terjadi diantara mereka bertiga .
Tak lama setelah itu woohyun tiba “HYUNG~!” teriak woohyun saat melihat sunggyu dan sungyeol berkelahi dengan orang asing
Merasa kalah, satu lawan tiga . namja itu kemudian mengunci tubuh sunggyu dengan lengannya .
Dia kembali mengancam tanpa bicara, sunggyu coba melawan namun ia malah mendapatkan satu pukulan dikakinya .
“yah~! Apa maumu? Lepaskan sunggyu hyung~!” bentak woohyun
“jangan mendekat~!” ucapnya, membuat sunggyu terdiam mendengarnya . namja itu kemudian mengarahkan pisaunya keleher sunggyu, membuat leher putihnya berubah menjadi merah akibat ujung pisau yang menyentuh kulit lehernya .
Ia melihat lengan namja itu berada dalam jarak yang sangat dekat dengan matanya, sunggyu kemudian menyadari sesuatu . terdapat luka bakar diantara jari-jarinya .

Cukup lama sunggyu terdiam, sampai tiba-tiba sungyeol memukul tengkuk namja itu hingga membuat sunggyu terlepas darinya .
“hyung~!” woohyun langsung menghampiri sunggyu yang jatuh tak juah darinya
Sementara itu, sungyeol dan namja itu kembali mengadu tinju sampai akhirnya sungyeol berhasil membuatnya jatuh tersungkur, sungyeol berniat kembali menyerang namja itu dengan menginjak perutnya, namun sunggyu segera mengehntikannya dengan berlari kearah namja itu dan mengahlangi sunyeol “geumahae Lee sungyeol~!!”
“hyung apa yang kau lakukan~?” sungyeol dan woohyun geram melihat tingkah sunggyu yang seolah melindungi namja jahat itu
“geumanhae~! Jangan pukuli dia lagi~!” sunggyu merentangkan kedua tangannya menghalangi sungyeol, woohyun tidak tinggal diam dia berusaha membawa sunggyu menjauh dari namja itu .
Setelah sunggyu berhasil woohyun jauhkan, sungyeol kemudian memukul kembali namja itu .
Tidak ada perlawanan darinya, sunggyu meronta kepada woohyun, meminta agar dia menghentikan sungyeol .
“GEUMANHAE LEE SEONGYEOL~!!” sunggyu berhasil melepaskan diri dari woohyun, ia berlari kearah namja itu, ia sudah tidak berdaya . sekali lagi sungyeol akan mendaratkan pukulannya, namu saat itu juga sunggyu berhasil menghalanginya dan membuat pukulan keras sungyeol mendarat tepat di punggungnya .
Sunggyu seketika roboh menimpa tubuh penuh darah manja dibawahnya.
“HYUNG~!!!!” teriak namja itu lalu memeluk sunggyu
“sungjong~ah gwaenchana?” Tanya sunggyu pada namja dibawahnya yang ternyata adalah lee sungjong, sunggyu tersenyum getir air mata keluar dari pelupuk mata sungjong
Woohyun dan sungyeol hanya mampu terpaku melihat pemandangan mengerikan dihadapn mereka . tidak lama kemudian hoya datang dengan nafas memburu .
Sama seperti woohyun dan sungyeol dia terdiam melihat pemandangan didepannya .
Mereka tidak percaya sunggyu melindungi seorang pembunuh, dan ternyata pembunuh itu adalah anggota keluarga mereka sendiri .
Sunggyu akhirnya ambruk, tubuhnya menimpa sungjong .
“HYUNG~!!!!” Teriak keempat dongsaengnya
Woohyun dan sungyeol menggendong tubuh sunggyu dan hoya membawa sungjong, mereka berdua dibawa kerumah sakit .
Nyawa Sungjong tidak terselamatkan, ia mengehembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan menuju rumah sakit . sementara sunggyu dalam keadaan kritis
-skip-
Setelah keadaan sunggyu membaik, ia mengungkapkan misteri pembunuhan ahjumma, dongwoo, dan myungsoo kepada hoya, woohyun, & sungyeol
“sebenarnya, target utama sungjong adalah kau~! Lee Sungyeol” sungyeol menatap kearah sunggyu
“aku tahu” jawabnya singkat “dia satu-satunya orang yang membenciku” lanjutnya
“dia membencimu dengan alasan yang kuat” ucap sunggyu “kau tidak sengaja membuatnya kehilangan keluarga kandungnya” lanjut sunggyu

Flashback
Sungjong dan keluarganya barusaja pergi menikmati masa liburannya, dalam perjalanan pulang tiba-tiba seorang anak dengan sepedanya melintas dihadapan mobil yang ditumpangi keluarga sungjong, ayah sungjong yang saat itu mengemudi terkejut dengan kedatangan anak bersepeda yang bernama lee sungyeol tersebut .
Ayah sungjong lantas membanting stir untuk mencegah anak itu tertambrak olehnya .
Namun ayah sungjong salah perkiraan, ia membelokan mobilnya sekaligus hingga mobil itu terungkal lalu menabrak pohon .
Sungjong tak sadarkan diri, sesaat setelah sungjong dibawa keluar dari mobilnya, mobil itu terbakar sementara orang tua dan kakek nenek sungjong masih berada didalamnya mereka semua tewas seketika.
saat dilakukan evakuasi sungjong membuka matanya dia digendong seorang ahjussi matanya sekilas melihat seorang anak dengan baju kuning menangis terduduk didekat sepedanya . sungjong menyadari anak itu yang beberapa saat lalu melintas dihadapan mobil nya .
sungjong akhirnya menjadi seorang yatim piatu dan dia tinggal di panti yang sama dengan lee sungyeol . saat itulah sungjong menaruh dendam kepada sungyeol .
flashback end

sungyeol tertunduk mengingatnya, ia menyesal tidak pernah meminta maaf kepada sungjong sejak saat itu .
“saat pertama kali dia ingin mencoba membunuh mu, ahjuma memergokinya dan ia malah membunuh ahjuma karena takut ahjuma akan melaporkannya, begitu juga dengan myungsoo . dia melihat sunjong akan masuk kekamarmu . secepat kilat ia menghabisi myungsoo meski ia tidak ingin .” jelas sunggyu panjang lebar .
“sejak awal aku tidak menaruh curiga terhadap kematian myungsoo, karena ia sangat dekat dengannya. Terlihat saat dia berkata dia merindukan sosok myungsoo . Berbeda dengan dongwoo, ia menyangka dongwoo adalah kau, karena kalian satu kamar” lanjutnya lagi .
“keundae, bagaimana hyung bisa mengenali sungjong saat itu” woohyun mengeryitkan dahinya
“aku mengenali kalian dari setiap sudut J” sunggyu menyunggingkan senyumannya

Flashback
“hyungg~!” panggil anak berusia 11 tahun, dia lee sungjong, sambil memegangi lengan kanannya
“waeyo?” Tanya sunggyu panik
“bara api mengenai jariku” sungjong menangis, sunggyu lantas mengobati luka sungjong
“gwaenchana, ini akan tanda pengenal alami untukmu” uap sunggyu
“jika kau hilang, aku bisa menemukanmu dengan mudah” lanjutnya lagi
Flashback end

“mengapa mereka bertiga menggagalkan aksinya, jika saja aat itu dia langsung dapat membunuhku, mungkin akhirnya tidak akan seperti ini” sesa sungyeol, ia terisak menutup wajahnya
“sungyeol~ah meski begitu, kita tidak bisa mengubah takdir” woohyun menepuk punggung sungyeol .
“benar, yang perlu kita lakukan sekarang adalah, memperbaiki diri, saling memahami, meminta maaf selagi kita mampu melakukannya, penyesalan memang selalu datang” hoya memeluk tubuh sungyeol .
Semuanya menangis, mereka kini sudah dapat merelakan yang terjadi pada hidup mereka .
-skip-
Sunggyu, Woohyun, Hoya, & Sungyeol berdiri disamping tiga makam orang-orang yang mereka sayangi .
Sunggyu menaap kelangit, ia melihat senyum ketiga dongsaenya diatas sana .
“Yah~ Jang Dongwoo, Kim Myungsoo, Lee Sungjong, Ahjuma, apa kalian bahagia sekarang? Sungjong~ah kuharap tuhan memaafkanmu, dan kalian dapat bertemu ayah ibu kalian disurga sana” Sunggyu, Woohyun, Hoya, & Sungyeol melangkah meninggalkan pemakaman .


~END~

Mian kalau gabagus dan feelnya gadapet dan cerita agak ngawur~!!!

Hehee maklum author amatiran . RCL Please

Lee Twins - Chapter 1

Tittle                : Lee Twins
Author            : Nurul Aidha a.k.a AidhaKim
Main cast        : 1. Lee  Jong Hyun a.k.a Jong Hyun C.N Blue
                          2. Lee  Ji Yeon a.k.a readers
                          3. eomma & appa Lee
Support cast   : 1. Lee Eun Ji
                          2. Na Hyun Jin
                          3. Kim Myung soo Infinite
Leght               : Twoshot
Genre              : Family, Sad, maybe
 Twitter           : @AidhaKim
Fanfiction ini murni hasil pemikiran saya, terinspirasi dari kisahnya Gia & Gio, jadi tolong jika akan mengkopi harap ijin dulu kepada saya oke .!!
Sekilas tentang Gia & Gio, Gio meninggal seminggu setelah ia melakukan operasi untuk mendonorkan sebelah ginjalnya untuk sang adik -Gia-  meraka berdua itu sahabat saya,
fanfiction ini saya rubah sedikit jalan ceritanya sesuai permintaan Gia agar berbeda dengan kisah mereka yang sebenarnya.
Hargai lah saya buatnya semalaman nih, jangan jadi silent readers yah ;)

Author pov
Suatu sore yang cerah ada sepasang adik-kakak, mereka berdua sedang menikmati pemandangan sore hari di sebuah taman di pusat kota Seoul, mereka adalah Lee Jonghyun dan Lee  Jiyeon .
Tiba-tiba ada seorang yeoja yg datang menghampiri mereka dan menyapa Jonghyun “annyeong, jonghyun-ssi ^^, wah itu yeojachingu’mu ne.?” Ucap yeoja tersebut sambil menatap jiyeon
“mwo?? Hahahaa .. ini dongsaengku hyun jin-ssi”
“ah~jinjja .?”
Kemudian jiyeon menjawab dengan nada kesal “aish~neo nuguya.? Oppa kan sudah bilang aku ini dongsaengnya .!”
“oh mian, habisnya kalian berdua tidak mirip .”
“jelas saja kami tidak mirip -_-, aku ini yeoja dan oppaku namja :P” jawab jiyeon meledek, setelah mendapatkan jawaban itu  hyun jin segera berpamitan kepada jong hyun dan jiyeon
“ouh ne ^^, kalu begitu aku permisi dulu ne, annyeong”

Jiyeon pov

Dasar yeoja aneh, mengganggu saja -_-
Setelah yeoja itu pergi aku dan hyunie oppa memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah mulai gelap.
Setelah sampai di rumah aku langsung pergi ke kamar untuk mandi kemudian makan malam,
15 menit kemudian aku sudah berada di ruang makan bersama appa, eomma, dan juga oppaku
Entah dari mana datangnya sebuah pertanyaan bodoh keluar begitu saja dari mulutku
“mbb~appa eomma, kenapa aku dan hyunie oppa tak terlihat seperti saudara.?”

Jonghyun pov

“mbb~appa eomma, kenapa aku dan hyuni oppa tak terlihat seperti saudara.?”
“uhukk..” aku tersedak saat mendengar ucapan jiyeon barusan, dasar bodoh .!
Anak itu pasti percaya pada ucapan yeoja tadi sore
“eoh? Apa yang kau bicarakan yeonie?” eomma menjawab
“tentu saja kalian tak terlihat seperti saudara, usia kalian cukup jauh, dan kau itu kan yeoja sedangkan oppamu itu namja yeonie.!” Jelas appa panjang lebar
“ne appa, aku tau itu. Tapi sudah sering sekali ada orang yang mengatakan bahwa kami ini seperti sepasang kekasih, jika aku sedang bersama oppa” aish~anak ini benar2 menyebalkan
“sudahlah yeonie, jangan dipikirkan, ini hanya hal sepele” jawabku santai
“ne baiklah, ah ~aku sudah selesai makan . aku tidur ne eomma” katanya sebari beranjak pergi.

Keesokan harinya seperti biasa aku mengantar jiyeon kesekolah, setibanya disana dia langsung disambut oleh teman2 nya, dongsengku memang cukup populer disekolahnya.
Dia pintar dan sangat cantik menurutku, tentu saja oppanya juga tampan xD

Author pov

Ketika waktu istirahat tiba jiyeon dan teman2 nya pergi ke kantin sekolah, salah seorang teman jiyeon membuka obrolan dengan menanyakan suatu hal pada yang lainya
“chingu~ya apa kalian semua akan ikut acara perkemahan minggu depan?”
“tentu saja” jawab yang lainnya kecuali jiyeon
“jiyeon~ah apa kau akan ikut?” tanya eun ji
“aku tidak tahu, aku belum meminta ijin pada orang tuaku” jawab jiyeon lemas
“ah~gwaenchana yeonie J

---skip---

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, seperti biasa jiyeon menunggu oppanya menjemput,
Sudah hampir satu jam jiyeon menunggu jonghyun tapi ia tak kunjung datang,  karena kesal jiyeon pun akhirnya memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki,
Baru beberapa langkah jiyeon berjalan, kemudian jonghyun datang dengan motor besarnya.
Jiyeon sempat marah dan menolak untuk pulang bersama jonghyun karena ia kesal terlalu lama menunggu jonghyun tetapi pada akhirnya ia pun mau pulang bersama oppanya.


Jiyeon pov

Cih~dasar tidak tahu diri, bukannya minta maaf karena sudah membuatku menunggu dia malah membentakku -_-
Dah akhirnya aku kalah dengan bentakkanya itu
Selama perjalanan pulang, aku sama sekali tak berbicara pada oppaku ini, dia bertanya pun tak ku jawab biarakan saja dia mengoceh sendiri, aku tak mau dengarkan
Setelah sampai dirumah aku segera memasuki kamarku dan membanting pintu sekeras mungkin, aku sempat mendengar eomma berteriak padaku karena ku membanting pintu.

Jonghyun pov

Dasar remaja labil baru segitu saja sudah banting2 pintu,
“yeonie~apa yang kau lakukan eoh? Kau tak tau pitu itu mahal” ku dengar eomma berteriak padanya -_-
Saaat makan malam tiba, aku lihat gadis itu sudah duduk manis di ruang makan, kupikir dia tidak akan keluar kamar, mungkin dia lapar xD
Suasana makan malam kali ini sangat tenang, tak ada ocehan yang keluar dari mulut dongsaeng cerewet itu.
“appa. Eomma ..” tiba2 ia bersuara -_- ternyata dugaanku salah
“ne, wae chagi.?”
“apa aku boleh ikut berkemah minggu depan eomma.?” Tanyanya dengan sedikit menunduk,
“berapa hari, dan dimana.?” Ucap appa tanpa melihat ke arah jiyeon
“hanya tiga hari, di daerah Hanam appa”
“baiklah, appa ijinkan asalkan kau bisa menjaga dirimu” jawab appa.
Ku lihat ekspresi wajahnya berubah senang seketika, dia benar2 labil.

Author pov

Hari ini tiba saatnya jiyeon akan pergi berkemah ke daerah Hanam bersama teman2 sekolahnya, ia di antar oleh kedua orangtua nya dan juga  jonghyun.
Selama tiga hari jiyeon bersenang2 dengan teman2nya, namun ketika pulang dari acara perkemahan tersebut jiyeon jatuh sakit hingga harus dilarikan ke RS, bahkan ia sempat tak sadarkan diri selama dua hari, selama jiyeon tak sadarkan diri jonghyun tak pernah meninggalkan dongsaeng kesayangannya itu sendiri.
“yeonie.. kapan kau bangun eoh? Oppa merindukan ocehanmu” bisik jonghyun tepat di telinga dongsaengnya –jiyeon-
Tak lama kemudian eomma dan appa datang dan menyuruh jonghyun untuk pulang dulu, tetapi jonghyun menolak ia ingin terus menemani adiknya.

Ketika semuanya terdiam, tiba-tiba tangan jiyeon bergerak menandakan ia akan bangun.
Appa segera memanggil dokter untuk memeriksa jiyeon.


Jonghyun pov

Jiyeon menggerakkan jarinya, appa yang melihat itu segera memanggil dokter, ketika dokter datang kami semua diminta untuk keluar dari ruang rawat jiyeon, cukup lama dokter2 itu didalam, sampai ketika salah seorang perawat memanggil appa untuk ikut dengan dokter tersebut keruangannya, kamipun –aku dan eomma- diperbolehkan masuk kembali keruangan jiyeon, aku senang melihat dongsaengku sudah bangun.
Eomma bahkan langsung memeluknya erat sekali.
“oppa ..?” suara jiyeon memanggilku
“ne, wae saeng?” jawabku seraya mengelus rambutnya
“kau pasti sangat merindukanku kan oppa” tanyanya dengan senyum manis yang selalu ia tunjukan pada semua orang
“tentu saja aku sangat merindukan suaramu yang berisik itu J
Ia tersenyum lagi, akhirnya kami berbincang bertiga sembari menunggu appa,
Tunggu.! Kenapa appa lama sekali? Sebaiknya aku menyusul appa.

Author pov

Sementara itu di ruangan dokter, appa sedang bercicara dengan dokter mengenai jiyeon
“ah~sebelumnya saya minta maaf tuan Lee” ucap dokter
“wae? Ada apa dengan putri saya?”
“dengan berat hati saya harus beri tahukan kepada anda bahwa sebenarnya putri anda mengidap penyakit Leu Kimia” jelas dokter
“mwo? Anda jangan mengada2 selama ini putri saya terlihat sangat sehat”

Jonghyun pov

“dengan berat hati saya harus beri tahukan kepada anda bahwa sebenarnya putri anda mengidap penyakit Leu Kimia” jelas dokter
“mwo? Anda jangan mengada2 selama ini putri saya terlihat sangat sehat”

-TBC-