Tittle :
Lee Twins
Author :
Nurul Aidha a.k.a AidhaKim
Main cast :
1. Lee Jong Hyun a.k.a Jong Hyun C.N
Blue
2. Lee Ji Yeon a.k.a readers
3. eomma & appa Lee
Support cast : 1.
Lee Eun Ji
2. Na Hyun Jin
3. Kim Myung soo Infinite
Leght : Twoshot
Genre :
Family, Sad, maybe
Twitter : @AidhaKim
Fanfiction ini murni hasil pemikiran saya, terinspirasi
dari kisahnya Gia & Gio, jadi tolong jika akan mengkopi harap ijin dulu
kepada saya oke .!!
Sekilas tentang Gia & Gio, Gio meninggal seminggu
setelah ia melakukan operasi untuk mendonorkan sebelah ginjalnya untuk sang
adik -Gia- meraka berdua itu sahabat
saya,
fanfiction ini saya rubah sedikit jalan ceritanya sesuai
permintaan Gia agar berbeda dengan kisah mereka yang sebenarnya.
Hargai lah saya buatnya semalaman nih, jangan jadi silent
readers yah ;)
Author pov
Suatu sore yang cerah ada sepasang adik-kakak, mereka
berdua sedang menikmati pemandangan sore hari di sebuah taman di pusat kota
Seoul, mereka adalah Lee Jonghyun dan Lee Jiyeon .
Tiba-tiba ada seorang yeoja yg datang menghampiri mereka
dan menyapa Jonghyun “annyeong, jonghyun-ssi ^^, wah itu yeojachingu’mu ne.?”
Ucap yeoja tersebut sambil menatap jiyeon
“mwo?? Hahahaa .. ini dongsaengku hyun jin-ssi”
“ah~jinjja .?”
Kemudian jiyeon menjawab dengan nada kesal “aish~neo
nuguya.? Oppa kan sudah bilang aku ini dongsaengnya .!”
“oh mian, habisnya kalian berdua tidak mirip .”
“jelas saja kami tidak mirip -_-, aku ini yeoja dan
oppaku namja :P” jawab jiyeon meledek, setelah mendapatkan jawaban itu hyun jin segera berpamitan kepada jong hyun
dan jiyeon
“ouh ne ^^, kalu begitu aku permisi dulu ne, annyeong”
Jiyeon pov
Dasar yeoja aneh, mengganggu saja -_-
Setelah yeoja itu pergi aku dan hyunie oppa memutuskan
untuk pulang karena hari juga sudah mulai gelap.
Setelah sampai di rumah aku langsung pergi ke kamar untuk
mandi kemudian makan malam,
15 menit kemudian aku sudah berada di ruang makan bersama
appa, eomma, dan juga oppaku
Entah dari mana datangnya sebuah pertanyaan bodoh keluar
begitu saja dari mulutku
“mbb~appa eomma, kenapa aku dan hyunie oppa tak terlihat
seperti saudara.?”
Jonghyun pov
“mbb~appa eomma, kenapa aku dan hyuni oppa tak terlihat
seperti saudara.?”
“uhukk..” aku tersedak saat mendengar ucapan jiyeon
barusan, dasar bodoh .!
Anak itu pasti percaya pada ucapan yeoja tadi sore
“eoh? Apa yang kau bicarakan yeonie?” eomma menjawab
“tentu saja kalian tak terlihat seperti saudara, usia
kalian cukup jauh, dan kau itu kan yeoja sedangkan oppamu itu namja yeonie.!”
Jelas appa panjang lebar
“ne appa, aku tau itu. Tapi sudah sering sekali ada orang
yang mengatakan bahwa kami ini seperti sepasang kekasih, jika aku sedang
bersama oppa” aish~anak ini benar2 menyebalkan
“sudahlah yeonie, jangan dipikirkan, ini hanya hal
sepele” jawabku santai
“ne baiklah, ah ~aku sudah selesai makan . aku tidur ne
eomma” katanya sebari beranjak pergi.
Keesokan harinya seperti biasa aku mengantar jiyeon
kesekolah, setibanya disana dia langsung disambut oleh teman2 nya,
dongsengku memang cukup populer disekolahnya.
Dia pintar dan sangat cantik menurutku, tentu saja
oppanya juga tampan xD
Author pov
Ketika waktu istirahat tiba jiyeon dan teman2 nya
pergi ke kantin sekolah, salah seorang teman jiyeon membuka obrolan dengan
menanyakan suatu hal pada yang lainya
“chingu~ya apa kalian semua akan ikut acara perkemahan
minggu depan?”
“tentu saja” jawab yang lainnya kecuali jiyeon
“jiyeon~ah apa kau akan ikut?” tanya eun ji
“aku tidak tahu, aku belum meminta ijin pada orang tuaku”
jawab jiyeon lemas
“ah~gwaenchana yeonie J”
---skip---
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, seperti biasa jiyeon
menunggu oppanya menjemput,
Sudah hampir satu jam jiyeon menunggu jonghyun tapi ia
tak kunjung datang, karena kesal jiyeon
pun akhirnya memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki,
Baru beberapa langkah jiyeon berjalan, kemudian jonghyun
datang dengan motor besarnya.
Jiyeon sempat marah dan menolak untuk pulang bersama
jonghyun karena ia kesal terlalu lama menunggu jonghyun tetapi pada akhirnya ia
pun mau pulang bersama oppanya.
Jiyeon pov
Cih~dasar tidak tahu diri, bukannya minta maaf karena
sudah membuatku menunggu dia malah membentakku -_-
Dah akhirnya aku kalah dengan bentakkanya itu
Selama perjalanan pulang, aku sama sekali tak berbicara
pada oppaku ini, dia bertanya pun tak ku jawab biarakan saja dia mengoceh
sendiri, aku tak mau dengarkan
Setelah sampai dirumah aku segera memasuki kamarku dan
membanting pintu sekeras mungkin, aku sempat mendengar eomma berteriak padaku
karena ku membanting pintu.
Jonghyun pov
Dasar remaja labil baru segitu saja sudah banting2
pintu,
“yeonie~apa yang kau lakukan eoh? Kau tak tau pitu itu mahal”
ku dengar eomma berteriak padanya -_-
Saaat makan malam tiba, aku lihat gadis itu sudah duduk
manis di ruang makan, kupikir dia tidak akan keluar kamar, mungkin dia lapar xD
Suasana makan malam kali ini sangat tenang, tak ada
ocehan yang keluar dari mulut dongsaeng cerewet itu.
“appa. Eomma ..” tiba2 ia bersuara -_-
ternyata dugaanku salah
“ne, wae chagi.?”
“apa aku boleh ikut berkemah minggu depan eomma.?”
Tanyanya dengan sedikit menunduk,
“berapa hari, dan dimana.?” Ucap appa tanpa melihat ke
arah jiyeon
“hanya tiga hari, di daerah Hanam appa”
“baiklah, appa ijinkan asalkan kau bisa menjaga dirimu”
jawab appa.
Ku lihat ekspresi wajahnya berubah senang seketika, dia
benar2 labil.
Author pov
Hari ini tiba saatnya jiyeon akan pergi berkemah ke daerah
Hanam bersama teman2 sekolahnya, ia di antar oleh kedua orangtua nya
dan juga jonghyun.
Selama tiga hari jiyeon bersenang2 dengan
teman2nya, namun ketika pulang dari acara perkemahan tersebut jiyeon
jatuh sakit hingga harus dilarikan ke RS, bahkan ia sempat tak sadarkan diri
selama dua hari, selama jiyeon tak sadarkan diri jonghyun tak pernah
meninggalkan dongsaeng kesayangannya itu sendiri.
“yeonie.. kapan kau bangun eoh? Oppa merindukan ocehanmu”
bisik jonghyun tepat di telinga dongsaengnya –jiyeon-
Tak lama kemudian eomma dan appa datang dan menyuruh
jonghyun untuk pulang dulu, tetapi jonghyun menolak ia ingin terus menemani
adiknya.
Ketika semuanya terdiam, tiba-tiba tangan jiyeon bergerak
menandakan ia akan bangun.
Appa segera memanggil dokter untuk memeriksa jiyeon.
Jonghyun pov
Jiyeon menggerakkan jarinya, appa yang melihat itu segera
memanggil dokter, ketika dokter datang kami semua diminta untuk keluar dari
ruang rawat jiyeon, cukup lama dokter2 itu didalam, sampai ketika
salah seorang perawat memanggil appa untuk ikut dengan dokter tersebut
keruangannya, kamipun –aku dan eomma- diperbolehkan masuk kembali keruangan
jiyeon, aku senang melihat dongsaengku sudah bangun.
Eomma bahkan langsung memeluknya erat sekali.
“oppa ..?” suara jiyeon memanggilku
“ne, wae saeng?” jawabku seraya mengelus rambutnya
“kau pasti sangat merindukanku kan oppa” tanyanya dengan
senyum manis yang selalu ia tunjukan pada semua orang
“tentu saja aku sangat merindukan suaramu yang berisik
itu J”
Ia tersenyum lagi, akhirnya kami berbincang bertiga
sembari menunggu appa,
Tunggu.! Kenapa appa lama sekali? Sebaiknya aku menyusul
appa.
Author pov
Sementara itu di ruangan dokter, appa sedang bercicara
dengan dokter mengenai jiyeon
“ah~sebelumnya saya minta maaf tuan Lee” ucap dokter
“wae? Ada apa dengan putri saya?”
“dengan berat hati saya harus beri tahukan kepada anda
bahwa sebenarnya putri anda mengidap penyakit Leu Kimia” jelas dokter
“mwo? Anda jangan mengada2 selama ini putri
saya terlihat sangat sehat”
Jonghyun pov
“dengan berat hati saya harus beri tahukan kepada anda
bahwa sebenarnya putri anda mengidap penyakit Leu Kimia” jelas dokter
“mwo? Anda jangan mengada2 selama ini putri
saya terlihat sangat sehat”
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar