Selasa, 14 April 2015

Lee Twins - Chapter 2 (END)

Tittle                : Lee Twins
Author            : Nurul Aidha a.k.a AidhaKim
Main cast        : 1. Lee  Jong Hyun a.k.a Jong Hyun C.N Blue
                          2. Lee  Ji Yeon a.k.a readers
                          3. eomma & appa Lee
Support cast   : 1. Lee Eun Ji
                          2. Na Hyun Jin
                          3. Kim Myung soo Infinite
Leght               : Twoshot
Genre              : Family, Sad, maybe
 Twitter           : @AidhaKim
Akhirnya saya kembali dengan chapter2 dari epep ini, dan itu artinya di part ini akan end.
Selamat membaca, dan jangan lupa RCL ;)

Jonghyun pov

“dengan berat hati saya harus beri tahukan kepada anda bahwa sebenarnya putri anda mengidap penyakit Leu Kimia” jelas dokter
“mwo? Anda jangan mengada2 selama ini putri saya terlihat sangat sehat”

Seketika aku merasa dunia ini hancur mendengar penuturan dokter di balik pintu.
Nafasku serasa sesak saat ini, jiyeon yang terlihat baik-baik saja ternyata menderita penyakit seperti itu.
Entah keberanian dari mana, aku dapat membuka pintu ruangan dokter ini kulihat appa dan dokter  itu kaget akan kehadiranku disini

“jonghyun, apa yang kau lakukan disini?” tanya appa
“appa.. benarkah yang dikatakan dokter itu tadi?” tanpa menjawab pertanyaan appa, aku balik bertanya
“benar nak, dongsaengmu mungkin tak dapat bertahan lebih lama lagi” jawab appa lemas disertai anggukan dari sang dokter
“itu tak mungkin appa, jiyeon tak mungkin segera pergi.!!”
“itu mungkin saja jika ada orang yang bersedia mendonorkan sum-sum tulang belakangnya untuk jiyeon” ucap dokter itu
“kalau begitu aku bersedia.!!” Kataku bersemangat, aku tak peduli resikonya jika aku melakukan ini, sekarang yang terpenting adalah jiyeon, aku ingin dia sehat kembali seperti sebelumnya.
“tapi itu akan membuatmu pergi..” jawab dokter
“aku tak peduli.! Asalkan uri jiyeonie baik-baik saja, aku rela mati untuk dongsaengku”
“Lee Jonghyun.!!! Apa yang kau  katakan eoh?” bentak appa sambil menarik kerah bajuku
“appa tau kau sangat menyayangi dongsaengmu, tapi appa juga tak bisa membiarkan kau melakukan ini” lanjutnya dengan nada yang lebih rendah dari sebelumnya
“ku mohon appa, selama ini aku tak pernah melakukan sesuatu yang baik untuk jiyeon, ini kesempatan yang baik untukku menunjukan padanya bahwa aku sangat menyayanginya appa, aku mohon” mohonku pada appa seraya berlutut padanya


Author pov

“ku mohon appa, selama ini aku tak pernah melakukan sesuatu yang baik untuk jiyeon, ini kesempatan yang baik untukku menunjukan padanya bahwa aku sangat menyayanginya appa, aku mohon” mohon jonghyun pada appa seraya berlutut pada appa
“kita bicarakan dulu dengan eommamu, jangan sampai jiyeon tau” ucap appa
Mendengar itu sang dokter mengangguk pertanda ia setuju
“kita harus memeriksa dulu kecocokan sum-sum tulang belakangmu dengan milik jiyeon” ucap sang dokter.
Setelah itu jonghyun dan appa kembali keruangan jiyeon,
“appa ..” sapa jiyeon senang karena baru melihat appanya.
“nde~chagiya, appa disini” ucap appa seraya mendekati putrinya itu
“appa dan oppa dari mana eoh?” tanya jiyeon
“mbb~oppa dan appa habis dari luar sebentar saeng J” jawab jonghyun dengan senyum yang dipaksakan, mengingat apa yang kini tengah terjadi pada dongsaeng tersayangnya itu
“oh ne, appa kata dokter kapan aku boleh keluar dari sini? Aku bosan L
“kau kan baru bangun chagi, nanti juga jika dokter sudah mengijinkan kau pasti pulang.” Jawab eomma
“ne yeonie, bersabarlah” jonghyun mengiyakan ucapan sang eomma.


Jonghyun pov

‘kau tenang saja yeonie, kau pasti akan segera pulang’ batinku
Kulihat appa berbisik pada eomma dan kemudian mengajaknya keluar, kurasa appa akan membicarakan hal tadi pada eomma.

Author pov

Appa dan eomma Lee keluar dari ruangan jiyeon, appa Lee memberitahukan tentang penyakit yang tengah di derita  jiyeon kini dan tindakan yang akan di lakukan jonghyun,
Awalnya eomma Lee tidak menyetujui rencana jonghyun, tapi pada akhirnya ia menyetujui itu.

--skip—

Dua hari kemudian, hari ini adalah hari pemeriksaan sum-sum tulang belakang jonghyun, dan hasilnya  sum-sum tulang belakang mereka cocok.
Disatu sisi jonghyun sangat bahagia karena ia dapat menyelamatkan dongsaengnya, tapi disisi yang lain ia juga masih ingin bersama dongsaengnya.
Namun ia tetap bertekad untuk melakukan operasi demi jiyeon.


Jiyeon pov

Aku sudah tahu semuanya, aku mengidap penyakit yang mematikan, tapi aku bersyukur karena aku dengar dari eomma bahwa ada orang yang bersedia mendonorkan sum-sum tulang belakangnya untukku meskipun sampai saat ini aku tidak tahu siapa orangnya, siapapun dia aku sangat berterima kasih pada orang tersebut dia rela mengorbankan dirinya untukku.

Hari ini sabtu sore, oppa ku –Lee jonghyun- mengajakku jalan-jalan ditepi sungai han,
Aku tidak mengerti bagaimana caranya dia bisa mendapat ijin dari dokter untuk membawaku keluar dari RS.
Akh~aku tak peduli itu, yang penting sekarang aku ada disini dengan oppaku hari ini dia sangat baik membelikan ku banyak sekali barang-barang dan makanan kesukaanku J dia juga menuruti semua keinginannku hari ini, andai saja oppa seperti ini setiap hari aku pasti senang sekali J

“oppa~” panggilku padanya yang duduk disampingku
“ne~yeonie ada apa?” jawabnya tanpa melihatku
“kenapa oppa aneh sekali hari ini eoh?”
Dia menatapku sangat lekat tak langsung menjawab “hhh~”
Lama ia terdiam setelah menghela nafas yang terdengar sangat berat, seperti tengah ada masalah yang ia hadapi kini
“memangnya tidak boleh? Aku hanya ingin kau punya kenangan manis dengan oppamu ini” katanya kembali menatap lurus kearah sungai han
“aku bosan yeonie~ya, aku bosan jadi oppa yang cuek padamu” lanjutnya
“ish~kau sangat aneh oppa, ucapanmu memusingkan” kataku kesal, aku tak mengerti dengan semua ucapannya barusan


Jonghyun pov

 Pertanyaanmu saeng, aku tak tau harus menjawab apa .
Aku takut yeonie kau tahu? Aku sangat takut meninggalkanmu.
Ini hari terakhir aku dapat menghabiskan waktu di sabtu sore bersamamu, kau dongsaeng yang sangat aku sayangi, aku sungguh tak sanggup meninggalkanmu tapi aku juga tak bisa membiarkanmu pergi dan menahan sakit itu lebih lama.
Besok aku dan jiyeon akan melaksanakan operasi, ia tak tau dan jangan sampai ia tau bahwa akulah pendonor itu.

--skip—
Minggu 2 Desember 2012 ..
Tanggal ini akan tercantum dibatu nisan seorang Lee Jong Hyun,
Aku sudah siap hari ini aku siap menukar nyawaku dengan jiyeon, aku kini sudah berada di ruang operasi menunggu jiyeon .


Author pov

Kini Lee bersaudara sudah berada diruang operasi, dan operasi segera dilakukan ..
Orang tua mereka menunggu dengan perasaan gelisah berharap nyawa kedua anak mereka dapat terselamatkan, eomma tak henti-hetinya berdo’a untuk kedua anaknya, meskipun ia tahu bahwa mereka harus kehilangan salah satu anaknya.

Lima jam berlalu, dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah yang terlihat tenang,
“bagaimana kedua anakku dokter?” tanya eomma park
“operasinya berhasil” ucap dokter, hingga menenangkan hati kedua orang tua itu
“namun jonghyun harus pergi ..” ucapan dokter seketika mampu membuat hati kedua orang tuanya hancur
“andwaeee .!!!!!!!” seketika tangis eomma pecah, ia segera berlari menuju ruangan dimana jonghyun berada

“uri~hyunie .....”ucap eomma seraya mengelus wajah mulus putranya yang sudah sangat pucat tersebut.

Sementara diruangan lain, jiyeon masih tertidur pasca dilakukan operasi .
Ia tak tau apa yang terjadi pada oppanya.

Dua hari kemudian jiyeon sudah tersadar dari tidurnya, eomma dan appanya selalu menemani dia di RS, sampai ketika ia dan eommanya tengah berdua di taman rumah sakit tiba-tiba jiyeon yang merasa tak pernah melihat jonghyun pun bertanya pada eomma
“eomma.. mbb~jonghyun oppa dimana? Kenapa ia tak menjengukku setelah operasi?” pertanyaan jiyeon tersebut seketika membuat eommanya kebingungan untuk mencari jawaban
“eh~emm oppamu sedang istirahat chagi J” jawab eomma dengan senyum getir di bibirnya, membayangkan bagaiman reaksi jiyeon jika tahu jong hyun sudah tidak ada.

“oh ne, aku boleh pulang besok ne eomma?” sambung jiyeon lagi
“ne chagi~”
Ke esokan harinya ..

Jiyeon pov

Hari ini aku sudah di perbolehkan pulang oleh dokter, aku sebal karena jong hyun oppa tak menjemputku, eomma bilang dia sedang istirahat.
Awas saja jika sampai dirumah nanti akan ku ganggu waktu istirahatnya

Sesampainya di rumah aku merasa aneh, kenapa rumah ini terasa sangat sepi jika oppa ada dirumah.
Saat aku ingin memasuki kamar oppa, eomma melarangku karena katanya aku akan mengganggu oppa istirahat,
Tapi aku tak menghiraukan perkataan eomma, aku berlari kekamarnya dan meneriakan namanya sangat keras, eomma dan appa mengejarku.
Ketika aku tiba di depan kamar oppa entah kenapa perasaanku tidak enak, entah aku merasa takut menemuinya.
Tapi aku beanikan diri membuka pintu kamar itu,
Kosong, kamar ini kosong. Lalu dimana oppa?

“jiyeon ...?” panggil eomma
“dimana oppa, eomma?” tanyaku
“oppamu sedang istirahat chagi” jawab eomma
“eoh? Kenapa eomma selalu bilang oppa sedang istirahat? Eomma lihat oppa tidak ada dikamarnya, dan itu berarti dia tidak sedang istirahat” aku sedikit menaikan nada bicaraku, aku kesal karena eomma selalu mengtakan hal yang sama jika aku menanyakan oppa


Author pov

Jiyeo terus menanyakan jong hyun pada kedua orangtuanya, hingga akhirnya jiyeon dibawa kesuatu tempat yang dikatakan oleh appanya bahwa disanalah jong hyun berada.

Saat tiba di tempat tujuan, jiyeon sudah merasa ada yang tidak beres pada oppanya,
Hingga sampai ia di sebuah batu nisan yang bertuliskan nama orang yang ia cari “LEE  JONG HYUN”

Seketika kakinya lemas, ia bahkan tak mampu menopang berat badannya sekalipun, ia menangis sejadi-jadinya “ANDWAEEEE OPPAAAA.......” ia meneriakkan nama oppanya sekeras mungkin berharap ini semua hanya mimpi .

“chagi~ sudahlah nak, biarkan oppamu tenang disana.!” Eomma berusaha menenangkan jiyeon dengan memeluknya.
“kenapa begini eoh?  Kenapaa oppa pergi meninggalkanku???” jiyeon terus saja meracau menyalahkan dirinya sendiri.

--skip—

Seminggu berlalu, selama itu juga jiyeon tak pernah meninggalkan kamar jonghyun, mengingat kenangan mereka berdua ketika jong hyun masih disini.
Jiyeon melihat satu persatu barang-barang milik jong hyun, sampai ia menemukan secarik kertas di atas nakas, setelah ia buka ternyata itu surat dari jonghyun yang dia buat untuk jiyeon sehari sebelum mereka melakukan operasi.



Sabtu, 1 Desember 2012


Annyeong yeonie J

Bagaimana kabarmu eoh?
Mungkin saat kau membaca ini aku sudah pergi, maafkan aku yeonie aku tak bisa jadi oppa yang baik untukmu ..
Aku belum pernah melakukan hal yang berguna untukmu.
Kau tau? Aku sangat menyayangimu, aku sengaja tidak pernah memiliki yeojachingu karena itu permintaanmu,
Kau bilang kau takut aku tak menyayangimu lagi jika aku punya yeoja.
Ck~sungguh fikiran yang sangat kekanakkan :P

Hey~jangan menangisiku eoh.!
Aku tak mau kau menangis untukku, usap air matamu itu.

Yeonie~ya, sebenarnya aku takut meninggalkanmu,
Aku takut akan ada yang mengganggumu jika aku tidak bersamamu,
Tapi aku yakin kau kuat, kau pasti bisa melawan orang-orang yang selalu menggangumu itu.

Perlu kau tau, meskipun oppa tidak berada disampingmu lagi tapi oppa akan selalu ada dalam hatimu, dan aku akan mengawasi mu dari sini.
Jadi kau jangan macam-macam, setelah aku pergi ..
Arraseo.!!

 maafkan oppa karena tak memberi tahumu tentang rencana oppa ini.
Oppa hanya ingin kau kembali seperti dulu lagi, oppa tak mau melihatmu terus kesakitan.

Hhhh~sudah ne chagi, oppa pegal J
Jaga dirimu baik-baik ne J oppa sangat menyayangimu <3

Saranghae nae yeonie :**


Tangis jiyeon kembali pecah setelah selesai membaca tulisan jong hyun, ia sungguh tak menyangka oppanya pergi begitu saja.

“oppa... aku juga sangat menyayangimu.. aku berjanji akan menjaga diriku baik-baik demi oppa :’)”
Ucapnya seraya memeluk foto dia bersama jonghyun dahulu.


Tiga tahun berlalu.
Kini jiyeon sudah tumbuh jadi gadis dewasa yang sempurna, hari ini ia mendatangi makam jonghyun bersama seseorang disampingnya

“annyeong oppa J oppa sedang apa eoh?” ucap jiyeon
“lihat oppa, aku datang dengan siapa? Perkenalkan dia kim myungsoo oppa kekasihku J” lanjut jiyeon lagi seraya menggandeng tangan namja disampingnya -myungsoo-
“anyyeong hyung J bagaimana kabarmu? Aku dan jiyeon akan segera menikah hyung, apa kau merestui kami?” tanya myungsoo seraya tersenyum bersama Jiyeon.

Setelah selesai mereka berdua pun berpamitan pulang pada jonghyun.
“oppa kami pulang dulu ne J” kata jiyeon sambil mencium nisan jong hyun
Merekapun meninggalkan pemakaman tersebut dengan senyum mengembang J

“aku merestui kalian berdua J berbahagialah yeonie” suara angin menghembus


---END---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar